Kamis, 12 Februari 2009

ANALISIS RISIKO LINGKUNGAN

APAKAH RISIKO?

Risiko secara harafiah dapat diartikan sebagai dampak buruk atau negatif dari suatu tindakan manusia ataupun alam. Pemahaman tentang adanya risiko ini dapat membuat seseorang melakukan pertimbangan yang lebih hati-hati dalam bertindak atau berbuat, dengan demikian orang tersebut akan memiliki kemungkinan tingkat selamat yang lebih tinggi dari pada orang yang tidak memikirkan tentang risiko sebelum dia bertindak. Berbagai bentuk risiko dapat saja terjadi seperti risiko politik atau risiko legal, risiko teknologi, risiko lingkungan, risiko finansial dan lain-lain sebagainya.
Usaha untuk menganalisis berapa besar kemungkinan risiko yang akan terjadi pada suatu kegiatan manusia disebut sebagai Analisis Risiko, sedangkan usaha yang dilakukan untuk mengurangi risiko sering disebut sebagai Manajemen Risiko.
Analisis risiko dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Langkah kualitatif ditandai dengan analisis tentang penyebab kejadian dari awal hingga terjadinya suatu kecelakaan, sedangan langkah kuantitatif dilakukan dengan menghitung kemungkinan terjadinya suatu risiko. Pembahasan dalam tulisan ini dikhususkan untuk analisis risiko secara kuantitatif.
Per defenisi, risiko adalah hasil perkalian antara frekuensi terjadinya suatu kecelakaan dengan konsekuensi atau dampak suatu kecelakaan, yang secara umum dirumuskan sebagai:

Risiko = Frekuensi kejadian kecelakaan atau bencana x dampak

Dari rumusan ini dapat digambarkan suatu kondisi dimana risiko menjadi besar bila frekuensi kejadian kecelakaannya besar dan dampaknya besar dan risiko menjadi kecil bila frekuensi kejadian kecil dan dampaknya kecil, namun terdapat sisi dimana terjadi frekuensi besar tetapi dampak kecil atau sebaliknya frekuensi kecil tetapi dampak besar. Oleh karena itu pernyataan risiko banyak ditunjukkan dalam bentuk 4 zona seperti Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Zona Besaran Risiko










Kejadian dengan frekuensi yang besar tetapi dampak kecil
Tindakah yang diperlukan adalah memperkecil frekuensi kejadian
Kejadian dengan frekuensi yang besar tetapi dampak besar
(zona resiko terbesar)Tindakan yang dilakukan dengan mereduksi
frekuensi kejadian dan memperkecil dampak
Kejadian dengan frekuensi yang kecil tetapi dampak kecil (Zona risiko terkecil) Tindakan yang dilakukan tidak ada Kejadian dengan frekuensi yang tetapi dampak besar Tindakan yang dilakukan dengan memperkecil dampak

RISIKO LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan subjek yang paling banyak mengalami risiko baik oleh akibat kondisi alam maupun oleh tindakan manusia seperti adanya pelepasan zat berbahaya ke lingkungan, penebangan hutan dan lain-lain. Sesuai dengan defenisinya maka risiko lingkungan merupakan perkalian frekuensi kejadian kecelakaan dengan dampak lingkungannya. Artinya besaran risiko lingkungan menunjukkan tingkat dampak dari sesuatu tindakan manusia atau alam terhadap lingkungan, baik terhadap manusia itu sendiri maupun terhadap ekologi.
Berbagai perbuatan manusia yang mungkin menimbulkan risiko atau kerugian terhadap manusia dan lingkungan antara lain, pembangunan suatu pabrik, pengoperasian pabrik yang mengeluarkan bahan pencemar, penebangan hutan, kebakaran hutan, dan lain-lain. Untuk melindungi masyarakat dari risiko suatu pendirian instalasi pabrik atau pembangunan infrastruktur maka kepada pemilik instalasi sebelum diberikan ijin pembangunan terlebih dahulu harus dapat membuktikan bahwa pembangunan tersebut tidak memberi dampak lingkungan terhadap masyarakat sekitar dan dalam kondisi yang tidak dapat dihindari, yaitu bila terjadi kecelakaan, maka langkah-langkah penanggulangan risiko harus sudah dipersiapkan. Usaha pembuktian ini secara formal dilakukan dengan membuat Analisis Menggenai Dampak Lingkungan.
Dalam posting berikut ini penulis mencoba menguraikan langkah-langkah yang lazim dilakukan dalam analisis risiko lingkungan yaitu (1) perumusan masalah, (2) penilaian dampak, (3) penilaian eksposure, (4) karakteristik risiko, dan analisis ketidak pastian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar