BERI AKU SATU KESEMPATAN LAGI.
(dipersembahkan kepada anak didik LAPAS Anak Pria Tangerang)
Terkungkung aku,
Manatap pagar besi dan tembok tembok-tembok LAPAS.
Tak mampu kulangkahkan kaki setapak maju
Kusesali jalan hidupku.
Dibarak-barak yang tersusun kaku,
Terbaring aku letih tak bernafsu
Berhiaskan mimpi yang kian punah menjadi layu,
terhujam oleh nafsu-nafsu susilaku
tercabik-cabik oleh panas hati dan amarahku,
tertikam oleh pil-pil durjana penghancur hidupku.
Terhimpit kesengsaraan, miskin tak terperi.
Terburai oleh keserakahan dan ketamakan diriku.
Terdengar sayup alunan suara ibu,
Memimpikan masa depan bagi hidupku
Teringat aku ayunan kaki milik ayahku,
Mengayuh beca dan bermimpi tentang aku
Kelak anakku adalah kebanggaanku
Tuhanku,
Sungguh punahkah mimpi-mimpiku?
Kuteriakkan kepadaMu semua sesal diriku
Kupanjatkan doa mohon pengampunanMu
Sembuhkan luka hati ayah dan Ibu.
Beri aku satu kesempatan lagi
Merajut mimpi masa depanku.
Piter.
Senin, 26 Mei 2008
Puisi cinta untuk sesama
Label:
Puisi Lingkungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar