Selasa, 11 November 2008

ANALISIS LUASAN PENERIMA DAMPAK PENCEMARAN RADIONUKLIDA I-131 UNTUK MANAJEMEN KEDARURATAN*)

Jupiter Sitorus Pane, Sugianto, Puradwi Ismu Wahyono

ABSTRAK
ANALISIS LUASAN PENERIMA DAMPAK PENCEMARAN RADIONUKLIDA 131I UNTUK MANAJEMEN KEDARURATAN. Dalam rangka penyiapan manajemen kedaruratan, identifikasi lokasi dan luasan dampak perlu dilakukan secara otomatis sehingga langkah-langkah mengurangi dampak kecelakaan dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif. Sebagai langkah awal penelitian ini dilakukan penguasaan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengindentifikasi lokasi, arah dan luasan dampak secara off-line. Untuk maksud tersebut telah dilakukan penggkajian penggunaan perangkat lunak ALOHA (Area Location of Hazard Atmosphere) dan ARCVIEW dalam menentukan lokasi dan arah penerimaan dampak pencemaran radionuklida dari PLTN tipe PWR dengan daya 1000 MW. Hasil pengkajian ini memberikan informasi tentang luas penerimaan bahan radionuklida pada 8 arah angin dan meliputi batas administrasi, penduduk, penggunaan lahan, jalan. Berdasarkan identifikasi ini kemudian diambil langkah-langkah manajemen kecelakaan untuk memitigasi dampak radiasi terhadap publik dan lingkungan. Pemanfaatan lebih lanjut hasil penelitian ini adalah dengan menghubungkan perangkat lunak ALOHA dengan perangkat akusisi data angin sehingga diperoleh suatu manajemen kedaruratan luas kawasan yang terintegrasi.

Kata Kunci : ALOHA, kedaruratan, identifikasi, mitigasi, dampak, akuisisi.

ABSTRACT
ANALISYS OF RADIONUCLIDE POLUTION RECEPTOR AREA OF 131I FOR EMERGENCY MANAGEMENT. In order to prepare an emergency management, an identification of location and impact area need to be performed automatically so that mitigation on radiological impact can be applied. As a first step of the preparation, it is necessary to investigate software that capable to identify location, direction and area of impact. Therefore, study on using ALOHA software that combine with ARCVIEW to identify location, direction and area of impact during radiological release from PWR type Nuclear Power Plant with nominal power of 1000 MW has been performed. The result provides information on radionuclide acceptance area at 8 wind direction which covers administration boundary, population, land use, road, and facilities. Based on this identification, then, actions on emergency management to mitigate radiation impact for public and environment are taken. Further implementation on this result is to connect the ALOHA to wind data acquisition so that an on line prediction on direction and area of impact can be performed for integrated off site emergency management.

Key words: ALOHA, emergency, identification, mitigation, impact, acquisition
=====================================================
*)dipresentasikan pada Seminar Teknologi Keselamatan PLTN dan Fasilitas Nuklir I4, 5 November 2008, Bandung Read More...

ANALISIS PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN PERTANIAN AKIBAT PEMBANGUNAN PLTN DI KABUPATEN JEPARA DENGAN METODE INPUT OUTPUT *)

Jupiter Sitorus Pane, Heni Susianti

ASTRAK
ANALISIS PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN PERTANIAN AKIBAT PEMBANGUNAN PLTN DI KABUPATEN JEPARA DENGAN METODE INPUT OUTPUT

Dalam menyongsong kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2006, tentang Kebijakan Energi Nasional dimana energi nuklir dijadikan sebagai salah satu sumber energi alternatif, berbagai kajian yang menyangkut keselamatan lingkungan perlu dilakukan. Sebagai salah satu bagian dari analisis dampak lingkungan, telah dilakukan analisis perubahan pemanfaatan lahan pertanian akibat pembangunan PLTN di Kabupaten Jepara dengan metode Input-Output. Dengan metode ini dilakukan estimasi pertumbuhan ekonomi sebagai dampak pembangunan PLTN dan akibatnya terhadap perubahan pemanfaatan lahan pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan untuk pemenuhan kebutuhan pembangunan PLTN telah berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat sekaligus mendorong pada peningkatan kebutuhan lahan pertanian sebesar 4-11% dibandingkan pertumbuhan secara alamiah. Hasil analisis ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan tata ruang Kabupaten Jepara yang berkeseimbangan.
Kata Kunci: Tata ruang, analisis input-output, kebijakan energi nasional

ABSRACT
ANALYSIS ON AGRICULTURE LANDUSE CHANGE DUE TO NPP CONSTRUCTION AT DISTRICT OF JEPARA USING INPUT-OUTPUT METHODE

In order to support government policy issued in Presidential Rule No. 5, Year of 2006 concerning National Energy Policy, where nuclear energy chosen as one of the alternative energy source, various investigation concerning environmental safety should be conducted. As part of environmental impact analysis, an analysis of agriculture land use change due to the development of NPP in District of Jepara has been performed using Input-Output method. With this method an estimation of economic growth as impact of NPP construction to land use change and its impact to agriculture land change were performed. Research result indicate that demand for accomplishment of requirement of development PLTN have affected the increasing of public economics as well as requirement of agriculture farm as much as 4-11% compared to naturally growth. This result can be made as a consideration to compilation of balanced spatial planning of District of Jepara.

Key words: Spatial, analysis input-output, national energy policy.
_________________________________________________________________________
Disampaikan pada Seminar Nasional Keselamatan dan Lingkungan IV , 27-08- 2008 Read More...

Senin, 10 November 2008

DAMPAK PEMBANGUNAN PLTN TERHADAP PERUBAHAN TATA RUANG KABUPATEN JEPARA DITINJAU DARI KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA*)

ABSTRAK
Jupiter Sitorus dan Heni Susianti

DAMPAK PEMBANGUNAN PLTN TERHADAP PERUBAHAN TATA RUANG KABUPATEN JEPARA. Kajian dampak pembangunan PLTN terhadap perubahan tata ruang telah dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah No. 5, Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional dimana energi nuklir dijadikan sebagai salah satu sumber energi alternatif. Studi dilakukan dengan mengestimasi pertumbuhan penduduk secara alamiah dengan metode geometrik, pertambahan tenaga kerja pembangunan PLTN berdasarkan kebutuhan standar, dan pertumbuhan penduduk sebagai dampak pertumbuhan ekonomi dengan perhitungan penganda tenaga kerja metode input-output. Selanjutnya dilakukan prediksi perubahan pemanfaatan ruang oleh kebutuhan sarana dan prasarana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan pola pemanfaatan ruang kawasan budi daya non-pertanian pemukiman dan pekerangan adalah sebesar 15%. Demikian pula pertumbuhan penduduk mencapai tingkat kepadatan antara 31-45 jiwa per ha.

Key words: Tata ruang, geometri, analisis input-output, kebijakan.

ABSTRACT

IMPACT OF NPP DEVELOPMENT TOWARD SPATIAL PLANNING OF DISTRICT OF JEPARA. Study on effect of the development of NPP on spatial planning change at District of Jepara had been done to support policy of government in governmental rule No. 5, Year of 2006 concerning National Energy Policy where nuclear energy is chosen as one of alternative energy source. The study was done by estimating growth of resident naturally with geometric method, increase of constructing labor pursuant to requirement of standard, and growth of resident as impact of economics growth with calculating labor multiple method of input-output and then to predict the land use change due to facilities requirement. Research result indicates that change of space pattern of non-agriculture settlement is equal to 15%. It also shows that growth of resident density rises to level of 31-45 person per ha.

Keywords: spatial planning, geometric, input-output analysis, policy
*) Disampaikan pada Seminar Nasional dan Workshop Pengelolaan Limbah, 24 Juni 2008 Read More...

ANALISIS PEMANFAATAN RUANG SEKITAR CALON TAPAK PLTN UJUNG LEMAHABANG BERDASARKAN PRAKIRAAN DAMPAK RADIOLOGI


ABSTRAK

ANALISIS PEMANFAATAN RUANG SEKITAR CALON TAPAK PLTN UJUNG LEMAHABANG BERDASARKAN PRAKIRAAN DAMPAK RADIOLOGI. Kajian tentang pemanfaatan ruang di sekitar calon tapak pembangkit listrik tenaga nuklir di Ujung Lemahabang, Semenanjung Muria untuk mengantisipasi dampak radiologi akibat suatu kecelakaan nuklir telah dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk memberi masukan tentang pemanfaatan ruang oleh suatu PLTN bila terjadi pelepasan radionuklida ke udara dan tanah sehingga dampak terjadi dapat diminimumkan. Analisis dilakukan dengan memprediksi zone kedaruratan berdasarkan tingkat dosis efektif individu pada beberapa jarak tertentu dan kecendrungan pertumbuhan penduduk dan pemanfaatan ruang di sekitar PLTN selama usia PLTN. Hasil kajian menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat dosis efektif radiasi diperoleh zone kedaruratan sebagai PAZ, 0-2 km, UPZ, 2-10 km, LPZ, > 10 km. Pertumbuhan kerapatan penduduk di sekitar PLTN umumnya berpusat pada pusat Kabupaten yang jaraknya relatif jauh yaitu lebih dari 10 km dari PLTN, dengan demikian dampak radiologi terhadap penduduk yang padat dapat dihindari. Pemanfaatan ruang saat ini masih pada kategori berpenduduk jarang karena wilayah dalam radius tersebut didominasi oleh perkebunan karet dan tidak ada aktivitas yang dapat mengancam beroperasinya PLTN. Untuk mempertahan kondisi maka ini maka hasil penelitian ini perlu diimplementasikan dalam kebijakan tata ruang kabupaten Jepara.

Kata kunci: PLTN, pelepasan, dispersi, dosis efektif, zone kedaruratan, pemanfaatan ruang.


ABSTRACT

LAND USE ANALYSIS ON NUCLEAR POWER PLANT SITE AT UJUNG LEMAHABANG BASED ON RADIOLOGICAL ASSESSMENT Investigating on land use for nuclear power plant site at Ujung Lemahabang Semenanjung Muria to anticipate radiological impact during nuclear accident had been performed. The purpose of the research is to provide the land use for NPP when radionuclides release occurred so as the consequences of the release can be minimized. The analysis was done by predicting emergency zone based on an individual effective dose at certain distances and trend of population growth and land use surround NPP within its lifetime. The result showed that based on effective dose radiation level, the emergency zone were divided into PAZ (0-2 km), UPZ (2-10 km) and LPZ (> 10 km). The growth of population density surround the NPP was concentrated on the center of the County which are located more than 10 km from Ujung Lemahabang. It means that the radiological consequences to the dense population can be avoided. The use of land surround PLTN by population is still low at present, this condition should be preserved by a spatial planning of Jepara County .
Key words: NPP, release, dispersion, effective dose, protective zone, land use.
Read More...